Rabu, 09 November 2011

Asam garam dalam hidup

Ketika kita dilahirkan kedunia ini hanya seperti selembar kertas putih yang belum tergores oleh apapun. Kemudian kita tumbuh dan mengenal lingkungan, teman dan kehidupan lain. Semakin bertambah usia kita, semakin bayak yang kita ketahui. Kita harus menyesuaikan dengan apa yang ada disekitar kita, dan harus menghilangkan rasa egois kita. Menikmati hidup hampir sama dengan menikmati sayur asem, ada asam, asin, sedikit manis, pedas dan rasa-rasa yang lain. Itu sama dengan rasa-rasa dalam menjalankan hidup, setiap waktu kita akan merasakan rasa yang berbeda. Kalau kita sudah bayak makan asam garam dalam hidup itu berarti sudah banyak pengalaman yang kita dapatkan. Pengalaman memberi arti penting, ada pengalaman manis dan ada pengalaman pahit, yang keduanya pasti akan kita rasakan. Pengalaman manis memberi kita kebahagiaan dan pengalaman pahit memberikan kedewasaan dalam hidup. Nah bayak manakah antara pengalaman manis dan pahit, hanya kita yang tahu. Semua itu sangat berpengaruh terhadap perilaku kita dalam menyikapi hidup, kalau kita sering mendapat yang manis biasanya kita jadi egois dan manja. Tetapi jika kita banyak mendapat kesukaran dan kegagalan kita akan menjadi orang yang bijaksana. Sesuatu yang kita rasakan kadang tidak kita inginkan, tapi semua yang terjadi adalah ada menggariskan. Tinggal bagaimana kita menyikapi hidup yang sementara ini, apakah dengan sederhana, rumit, atau dengan hanya mengikuti kata hati, tidak mempunyai arah dan tujuan. Dalam hidup harus mempunyai arah dan tujuan yang jelas, jangan hanya mengikuti emosi sesaat tanpa ada pemikiran apakah itu baik buat diri kita, orang lain dan lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites